ICoFR Bukan Sekadar Kepatuhan Tapi Fondasi Integritas dan Transparansi BUMN

Gelombang Implementasi ICoFR di Anak Perusahaan BUMN

ICoFR sebagai pondasi integritas dan transparansi BUMN


Dalam beberapa tahun terakhir, penerapan Internal Control over Financial Reporting (ICoFR) menjadi salah satu fokus utama bagi BUMN dan anak perusahaannya. Dorongan ini tidak hanya datang dari regulasi pemerintah dan arahan Kementerian BUMN, tetapi juga dari kebutuhan mendasar untuk membangun sistem pengendalian keuangan yang transparan, akuntabel, dan berintegritas tinggi.

ICoFR bukan sekadar proyek kepatuhan, ia adalah fondasi tata kelola keuangan yang memastikan laporan keuangan disusun secara andal dan bebas dari kesalahan material. Implementasinya kini menjadi bagian penting dari transformasi tata kelola BUMN menuju perusahaan yang kompetitif, dipercaya publik, dan siap bersaing secara global.

Namun, di balik semangat implementasi ini, muncul berbagai tantangan nyata di lapangan yang perlu dijawab dengan strategi dan solusi yang tepat.

Tantangan Nyata di Lapangan: Dokumentasi Manual dan Fragmentasi Data

Meski komitmen terhadap ICoFR semakin kuat, banyak anak perusahaan BUMN yang masih berjuang dengan proses manual dan sistem dokumentasi yang terfragmentasi.

Beberapa tantangan yang sering muncul antara lain:
  • Dokumentasi manual yang tersebar di berbagai file Excel dan folder jaringan internal.
  • Kesulitan menelusuri bukti audit karena dokumen tidak tersentralisasi.
  • Proses review dan approval yang memakan waktu, sering kali dilakukan lewat email atau chat tanpa jejak kontrol yang jelas.
  • Inkoherensi data antar unit yang menyebabkan risiko kesalahan atau duplikasi.
  • Kondisi ini bukan hanya memperlambat proses pelaporan, tetapi juga menurunkan efektivitas pengendalian. Pada akhirnya, risiko temuan audit meningkat dan keandalan laporan keuangan pun dipertaruhkan.
BUMN yang masih mengandalkan proses manual menghadapi realitas bahwa kontrol internal yang baik tidak bisa hanya bergantung pada kepatuhan administratif, ia membutuhkan sistem yang mampu memantau, mendeteksi, dan mengevaluasi pengendalian secara real-time.

Bagaimana Sistem Digital Mengubah Cara BUMN Mengelola Pengendalian Keuangan

Transformasi digital telah membuka peluang baru dalam implementasi ICoFR yang efektif dan efisien. Dengan sistem digital, proses pengendalian keuangan kini bisa dilakukan secara otomatis, terintegrasi, dan dapat diaudit kapan pun.

Beberapa manfaat nyata dari penggunaan platform digital ICoFR antara lain:
  • Pemantauan real-time atas efektivitas kontrol, termasuk notifikasi bila ada deviasi.
  • Dokumentasi terpusat yang siap digunakan sebagai evidence audit tanpa perlu pencarian manual.
  • Kolaborasi lintas fungsi yang lebih efisien antara Finance, Internal Audit, dan Risk Management.

Dengan pendekatan ini, perusahaan tidak hanya memenuhi kewajiban kepatuhan, tetapi juga membangun sistem kontrol yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan.

Digitalisasi ICoFR membantu BUMN beralih dari paradigma “compliance-based” menjadi “performance-driven”, di mana pengendalian internal bukan lagi beban administratif, melainkan alat strategis untuk menjaga keandalan keuangan dan reputasi perusahaan.
 

ICoFR sebagai Pondasi Governance dan Trust Publik

Sebagai entitas milik negara, BUMN memikul tanggung jawab moral dan sosial yang lebih besar. Publik menaruh kepercayaan bahwa setiap rupiah yang dikelola akan digunakan dengan integritas dan akuntabilitas tinggi.

Di sinilah ICoFR memainkan peran penting:
  • Menjamin keandalan laporan keuangan sehingga keputusan bisnis diambil berdasarkan data yang benar.
  • Meningkatkan transparansi terhadap proses keuangan dan pengendalian internal.
  • Memperkuat tata kelola (governance) melalui bukti objektif atas efektivitas kontrol.

BUMN yang mampu menunjukkan ICoFR maturity yang tinggi akan mendapatkan kepercayaan lebih besar dari publik, regulator, dan investor. Lebih dari sekadar kepatuhan, ini menjadi simbol integritas korporasi dan cermin profesionalisme dalam mengelola dana publik.
 

Langkah Nyata Menuju ICoFR Maturity

Membangun ICoFR yang matang tidak bisa dilakukan dalam semalam. Diperlukan komitmen, kolaborasi, dan strategi yang terarah. Berikut beberapa langkah nyata yang dapat diambil oleh anak perusahaan BUMN:

  • Digitalisasi proses pengendalian – Gunakan sistem terintegrasi untuk memantau, mengelola, dan mendokumentasikan kontrol secara real-time.
  • Capacity building & training – Tingkatkan pemahaman karyawan lintas fungsi agar seluruh pihak memahami peran dan tanggung jawabnya dalam ICoFR.
  • Kolaborasi lintas fungsi – Satukan peran Finance, Audit, Risk, dan IT dalam satu ekosistem kontrol yang sinergis.
  • Evaluasi berkala & continuous improvement – Lakukan assessment rutin terhadap efektivitas kontrol dan tingkatkan proses berdasarkan hasil review.
  • Kepemimpinan yang visioner – Direksi dan manajemen puncak harus menjadi role model dalam menegakkan budaya integritas dan akuntabilitas.
Dengan pendekatan tersebut, perusahaan tidak hanya “patuh terhadap regulasi,” tetapi juga membangun budaya pengendalian yang melekat dalam DNA organisasi.
 

Menuju Era Baru Pengendalian Keuangan di BUMN

Transformasi ICoFR di BUMN bukan sekadar agenda jangka pendek. Ini adalah perjalanan menuju tata kelola yang lebih kuat dan kepercayaan publik yang lebih tinggi. Dengan mengintegrasikan teknologi, kompetensi, dan komitmen integritas, BUMN dapat menjadikan ICoFR sebagai pondasi utama good corporate governance.

Langkah ini bukan hanya menjawab tuntutan regulasi, tetapi juga membentuk masa depan keuangan yang lebih transparan, kredibel, dan berkelanjutan.
Ingin tahu bagaimana BUMN lain berhasil menerapkan ICoFR?

Hubungi kami untuk mengetahui bagaimana AKSIMA melalui platform Manrisk.id membantu berbagai entitas BUMN mengimplementasikan ICoFR secara digital, terukur, dan siap audit.

Komentar